Sabtu, 22 Februari 2014

TIPE DATA, VARIABLE, DAN OPERASI I/O

Pendahuluan

Data berdasarkan jenisnya dapat dibagi menjadi lima kelompok, yang dinamakan sebagai tipe data dasar. Kelima tipe data dasar adalah:
  • Bilangan bulat (integer)
  • Bilangan real presisi-tunggal
  • Bilangan real presisi-ganda
  • Karakter
  • Tak-bertipe (void), keterangan lebih lanjut tentang void dijelaskan dalam artikel selanjutnya
Kata-kunci yang berkaitan dengan tipe data dasar secara berurutan di antaranya adalah int (short int, long int, signed int dan unsigned int), float, double, dan char. Tabel dibawah ini memberikan informasi mengenai ukuran memori yang diperlukan dan kawasan dari masing-masing tipe data dasar.
Tabel
Tabel  Ukuran memori untuk tipe data
Variabel
Aturan penulisan pengenal untuk sebuah variabel, konstanta atau fungsi yang didefinisikan oleh pemrogram adalah sebagai berikut :
  • Pengenal harus diawali dengan huruf (A..Z, a..z) atau karakter garis bawah ( _ ).
  • Selanjutnya dapat berupa huruf, digit (0..9) atau karakter garis bawah atau tanda dollar ($).
  • Panjang pengenal boleh lebih dari 31 karakter, tetapi hanya 31 karakter pertama yang akan dianggap berarti.
  • Pengenal tidak boleh menggunakan nama yang tergolong sebagai kata-kata cadangan (reserved words) seperti int, if, while dan sebagainya.
Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap. Penulisan konstanta mempunyai aturan tersendiri, sesuai dengan tipe masing-masing.
  • Konstanta karakter misalnya ditulis dengan diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal, contohnya : ‘A’ dan ‘@’.
  • Konstanta integer ditulis dengan tanda mengandung pemisah ribuan dan tak mengandung bagian pecahan, contohnya : –1 dan 32767.
  • Konstanta real (float dan double) bisa mengandung pecahan (dengan tanda berupa titik) dan nilainya bisa ditulis dalam bentuk eksponensial (menggunakan tanda e), contohnya : 27.5f (untuk tipe float) atau 27.5 (untuk tipe double) dan 2.1e+5 (maksudnya 2,1 x 105 ).
  • Konstanta string merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri dengan tanda petik- ganda (“), contohnya :“Pemrograman Dasar C”.

Operator Aritmatika
Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator binary adalah :
* perkalian
/ pembagian
% sisa pembagian
+ penjumlahan
- penguranga
Untuk keperluan menampilkan data/informasi, C menyediakan sejumlah fungsi. Beberapa di antaranya adalah berupa printf() dan putchar() puts().
Fungsi putchar()
Fungsi putchar() digunakan khusus untuk menampilkan sebuah karakter di layar. Penampilan karakter tidak diakhiri dengan perpindahan baris.
Contoh :
putchar(‘A’);
menghasilkan keluaran yang sama dengan
printf(“%c”,’A’);
Fungsi printf()
Bentuk umum pernyataan printf() :
printf(“string kontrol”,argumen1, argumen2,…);
String kontrol dapat berupa keterangan yang akan ditampilkan pada layar beserta penentu format (seperti %d, %f,%c). Penentu format dipakai untuk memberi tahu compiler mengenai jenis data yang akan ditampilkan. Argumen sesudah string kontrol (argumen1, argumen2,…)adalah data yang akan ditampilkan ke layar. Argumen ini dapat berupa variabel, konstanta dan bahkan ungkapan. Misal : printf(“%d”,20); //argumen berupa konstanta
printf(“%d”,a); //argumen berupa variabel
printf(“%d”,a+20); //argumen berupa ungkapan
Tabel Penentu format pada printf()
FormatKeterangan
%uuntuk menampilkan data bilangan tak bertanda (unsigned) dalam bentuk desimal.
%duntuk menampilkan bilangan integer bertanda (signed) dalam bentuk decimal
%iUntuk menampilkan bilangan integer
%ountuk menampilkan bilangan bulat tak bertanda dalam bentuk oktal.
%xuntuk menampilkan bilangan bulat tak bertanda dalam bentuk heksadesimal
%X(%x _ notasi yang dipakai : a, b, c, d, e dan f sedangkan %X _ notasi yang dipakai : A, B, C, D, E dan F )
%funtuk menampilkan bilangan real dalam notasi : dddd.dddddd
%euntuk menampilkan bilangan real dalam notasi eksponensial
%Euntuk menampilkan bilangan real dalam notasi eksponensial
%guntuk menampilkan bilangan real dalam bentuk notasi seperti %f,%E atau %F
%Gbergantung pada kepresisian data (digit 0 yang tak berarti tak akan ditampilkan)
lmerupakan awalan yang digunakan untuk %d,%u,%x,%X,%o untuk menyatakanlong int (misal %ld). Jika diterapkan bersama %e,%E,%f,%F,%g atau %G akan menyatakan double
LMerupakan awalan yang digunakan untuk %f,%e,%E,%g dan %G untuk menyatakan long double
hMerupakan awalan yang digunakan untuk %d,%i,%o,%u,%x, atau %X, untuk menyatakan short int.
Fungsi getchar()
Fungsi getchar() digunakan khusus untuk menerima masukan berupa sebuah karakter dari keyboard. Contoh :
c = getchar();
maka variabel c akan berisi karakter yang diketikkan oleh user atau EOF (end of file) jika ditemui akhir dari file. Selain fungsi scanf() dan getchar() adalagi fungsi lain untuk menginputkan untuk sebaris karakter yaitu fungsi puts().
Fungsi scanf()
Fungsi ini digunakan untuk memasukkan berbagai jenis data. Misalnya untuk
memasukkan data jari-jari lingkaran pada program menghitung luas lingkaran.
scanf(“%f”,&radius);
Bentuk scanf() sesungguhnya menyerupai fungsi printf(). Fungsi ini melibatkan
penentu format yang pada dasarnya sama digunakan pada printf(). Secara umum bentuk scanf() adalah sebagai berikut :
scanf(“string kontrol”, daftar_argumen);
Dengan string kontrol dapat berupa :
  • Penentu format
  • Karakter spasi-putih (white-space)
  • Karakter bukan spasi-putih
scanf(“%f”, &radius);
berarti (bagi komputer) : “bacalah sebuah bilangan real (%f) dan tempatkan ke alamat dari radius (&radius)”.
Untuk menentukan panjang medan yang disediakan bagi tampilan data, maka
sesudah tanda % dalam penentu format dapat disisipi dengan bilangan bulat yang
menyatakan panjang medan.
  • Untuk data yang berupa bilangan bulat, misal pada :
printf(“Abad %4d”, 20);
%4d menyatakan medan untuk menampilkan bilangan 20 adalah sepanjang 4
karakter. printf(“Abad %4d”, 20);
M.N
Untuk data yang berupa bilangan real, spesifikasi medannya berupa
m = panjang medan
n = jumlah digit pecahan
Contoh pada pernyataan :
printf(“Harga : Rp %8.2f\n”, 500.0);
%8.2f menyatakan panjang medan dari bilangan real yang akan ditampilkan adalah 8 karakter dengan jumlah digit pecahan 2 buah.
printf(“Harga : Rp %8.2f\n”, 500.0);
Kalau hanya jumlah digit pecahan yang perlu ditentukan, panjang medan tak perlu
disertakan, misal :
printf(“%.2f\n”, 600.0);
printf(“%.2f\n”, 7500.25);
hasilnya :
600.00
7500.25
Untuk data yang berupa string, contoh :
printf(“%12s”, “Bahasa C”);
Tampak dalam berbagai jenis data di atas, penentu format yang mengandung panjang medan, secara default akan menampilkan data dalam bentuk rata kanan terhadap panjang medan yang diberikan. Untuk data string yang biasanya dikehendaki untuk ditampilkan dalam bentuk rata kiri, maka sesudah tanda % pada penentu format %s perlu disisipkan tanda – (minus), contoh :
printf(“%-12s”, “Bahasa C”);

Tidak ada komentar:

Posting Komentar