Jumat, 21 Februari 2014

Cara memasang saklar Listrik

Saklar1 

Assalamualaikum wr.wb 
Jika mas bro masih bingung untuk memasang instalasi listrik berupa saklar dirumah terutama untuk saklar dobel mungkin artikel di bawah ini bisa ente gunakan sebagai panduan  
Saklar mempunyai banyak jenis dan tipe yang mempunyai berbagai fungsi. Akan tetapi pada pembahasan disini kita hanya membahas tentang saklar yang merupakan komponen pada instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung dan/atau memutuskan aliran arus listrik kebeban (dalam hal ini lampu penerangan). Berikut gambar penjelasan mengenai saklar tersebut dan cara pemasangannya. 

1. Cara pemasangan saklar tunggal atau saklar engkel lihat gambar dibawah ini: 

Saklar2 

2. Cara pemasanga saklar dobel atau seri lihat gambar di bawah ini 

Saklar 

Catatan: bentuk penjepit kabel pada saklar dapat berbentuk baut atau penjepit tekan tarik, untuk pemasangan perlu hati-hati mas bro coalnya berhubungan dengan listrik. 

Rangkaian Lampu Malam 1,5 V

Rangkaian lampu malam 1,5 V
Rangkaian lampu malam ini dapat digunakan sebagai Lampu Malam ketika listrik utama mati atau tidak tersedia sehingga tidak dapat meyalakan lampu untuk penerangan di malam hari. Untuk memastikan konsumsi baterai yang minimal, satu buah baterai 1.5V digunakan, dan digunakan pengganda tegangan sederhana yang memicu lampu ultra-bright LED menyala: arus yang digunakan kurang dari 500ÂμA.
Sebuah Foto resistor switch-off (opsional) di gunakan pada rangkaian lampu malam ini untuk mematikan perangkat pada saat siang hari atau ketika lampu kamar atau ruangan menyala, sehingga pemakain energy akan lebih ekonomis.
Perangkat ini akan berfungsi selama sekitar 3 bulan terus-menerus dengan memakai baterai ukuran AA biasa atau sekitar 6 bulan dengan mamakai tipe baterai alkali. tetapi, dengan menambahkan Photo resistor pada rangkaian, waktu berfungsinya perangkat akan menjadi dua kali lipat atau,  bahkan sangat mungkin tiga kali lipat.
Arus yang digunakan sngat reandah (Ultra-low)
1.5V pasokan baterai
Komponen:
  • R1, R2 Resistor 1M 1/4W
  • R3 Resistor 47K 1/4W (opsional: lihat keterangan)
  • R4 Foto resistor (semua jenis, opsional: lihat keterangan)
  • C1 Polyester Kapacitor 100nF 63V
  • C2 Kapacitor elektrolit 220ÂμF 25V
  • D1 LED Merah 10mm. Ultra-bright (lihat Catatan)
  • D2 Schottky-barrier Diode 1N5819 40V 1A (lihat Catatan)
  • IC1 CMOS IC Timer 7555 atau TS555CN
  • B1 1.5V Baterai (AA atau AAA sel dll)
Cara kerja:
IC1 menghasilkan gelombang persegi di sekitar frekuensi 4Hz. C2 dan D2 membentuk suatu pengganda tegangan yang diperlukan untuk menaikkan tegangan baterai ke nilai puncak sehingga mampu memicu LED.
Catatan:
  • IC1 harus dari jenis CMOS: hanya komponen ini yang dapat beroperasi pada tegangan 1.5V atau kurang.
  • Jika Anda tidak memerlukan fungsi kerja Photo resistor, hilangkan R3 & R4 dan hubungkan pin 4 dari IC1 ke pasokan tegangan positif.
  • LED biasa dapat digunakan, namun intensitas cahaya akan menjadi berkurang.
  • Sebuah dioda 1N4148 tipe biasa dapat digunakan sebagai pengganti dioda 1N5819 jenis Schottky-barrier, namun intensitas LED akan berkurang karena drop tegangan yang lebih tinggi.
  • Setiap jenis dioda Schottky-barrier dapat digunakan di tempat 1N5819 tersebut pada rangkaian lampu malam.

Rangkaian Power Supply Tanpa Transformator

Bagaimana cara membuat rangkaian power supply tanpa transformator?.Rangkaian power supply ini tidak menggunakan transformator step down dan menggunakan komponen yang sedikit. Rangkaian dapat dibuat dengan bentuk sangat kecil dan dapat menyediakan arus yang kecil untuk proyek-proyek kecil. Ciri utama supply ini adalah tidak terisolasi dari line AC dan hanya dapat memasok arus yang kecil.
Rangkaian Power Supply Tanpa Transpormator
Rangkaian power supply tanpa transformator
Komponen:
C1 0.39uF 250V Capacitor
C2 220uF 25V Capacitor elektrolit
D1 1N4741 11V Zener Diode (Lihat Catatan)
BR1 1 Amp 200V Bridge Rectifier
MISC Line Cord, Board, Wire, Case
Catatan:
1. Nilai C1 dapat ditingkatkan untuk meningkatkan jumlah arus yang dapat disuplay oleh rangkaian. Dengan nilai-nilai yang ditunjukkan pada komponen diatas, rangkaian dapat menyediakan arus hingga sekitar 15mA. Ingatlah juga untuk meningkatkan ukuran C2.
2. Nilai yang berbeda dapat digunakan untuk D1 untuk menambah atau mengurangi tegangan yang diperlukan.
3. Harap diperhatikan bahwa rangkaian ini tidak terisolasi dari tegangan 120VAC. Karena itu, rangkaian harus diperlakukan dengan hati-hati dan tertutup setiap saat. Jangan bekerja pada rangkaian (atau rangkaian lain yang melekat padanya) ketika listrik dicolokkan.
4. Anda mungkin ingin menambahkan resistor secara seri dengan C1 untuk membatasi arus rangkaian ketika listrik terpasang dan listrik berada pada tegangan penuh.
5. Jika Anda menjalankan rangkaian pada 220VAC, maka gunakan kapasitor dengan nilai lebih dari 400V untuk C1.
6. Jika Anda ingin isolasi dari line AC, Anda dapat menghubungkan sebuah transformator isolasi kecil pada inputi Rangkaian Power Supply Tanpa Transformator. Transformator audio yang bernilai 600ohm bekerja dengan baik.

Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7

Kesulitan melakukan instal ulang OS karena tidak memiliki DVD R/W atau DVD R/W yang dimiliki rusak? Atau bahkan karena Laptop kesayangan tidak memiliki DVD R/W (secara perkembangan laptop saat ini ke arah Ultrabook, dimana pada Ultrabook tidak dilengkapi DVD R/W)?

SOLUSI : Menggunakan installer berbasis USB Flash Drive

USB Flash Drive harus merupakan bootable USB, Bagaimana membuat bootable USB ?

SOLUSI : Hanya dengan menggunakan command promt (cmd), kita bisa membuat bootable USB, tidak percaya? Ikuti langkah – langkah berikut…. ;-)
Hal – hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu
  1. USB Flash Disk dengan kapasitas > 4GB (minimalal sesuai size installer yang akan diinjeksikan)
  2. Installer OS yang ingin diinjeksikan dalam USB (ex : OS Linux, Windows XP, Windows 7, Windows 8)
  3. PC / Laptop (prefer berbasis Windows 7) untuk mengeksekusi tahapan – tahapan ini (pastinya….)
Cara Membuat Bootable USB Flash Disk menggunakan command promt (.cmd)
  • Colokan USB flash disk ke PC/Laptop. Pastikan data-data yang tersimpan pada USB tersebut telah di back up terlebih dahulu, karena pada proses ini, USB flash disk akan diformat dan semua data pada USB flash disk akan hilang.
  • Buka Command Promt (.cmd) dan masuk sebagai administrator ( Buka Start -> All Programs -> Accessories, lalu klik kanan pada Command Prompt dan pilih Run As Administrator )
Membuat Bootable USB
  • Jika muncul kotak dialog “User Account Control”, klik “Yes”
Membuat Bootable USB
  • Setelah command promt muncul, ketikkan DISKPART lalu tekan Enter, seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut
  Membuat Bootable USB
  • Ketik LIST DISK lalu tekan Enter. Semua disk pada PC/Laptop akan ditampilkan semuanya.
Membuat Bootable USB
  • Dari list disk tersebut, pilihlah USB Flash Disk anda. Pada contoh ini, USB Flash Disk ada pada Disk 2 (kita dapat menentukannya dari melihat size-nya). Maka ketik SELECT DISK 2 lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB
  • Disk 2 telah terpilih, kemudian langkah selanjutnya adalah memformat USB, dengan cara ketik CLEAN lalu tekanEnter.
Membuat Bootable USB
  • Langkah selanjutnya adalah membuat partisi pada UFD kita, dengan cara ketik CREATE PARTITION PRIMARY lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB
  • Kemudian ketik SELECT PARTITION 1 kemudian tekan Enter.
Membuat Bootable USB
  • Aktifkan partition dengan mengetik ACTIVE lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB
  • Langkah selanjutnya adalah memformat USD dengan format NTFS, yaitu dengan cara ketik FORMAT FS=NTFS lalu tekan Enter. Proses formating (pada langkah ini) membutuhkan beberapa waktu. Tunggu sampai proses selesai terlebih dahulu (ketika format telah mencapai 100%).
Membuat Bootable USB
  • Ketik ASSIGN lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB
  • Proses membuat bootable USB telah selesai, ketik EXIT lalu tekan Enter.
Membuat Bootable USB

Dengan mengikuti semua langkah pada command promt tersebut, maka proses membuat bootable usb telah selesai. Langkah selanjutnya adalah mengopykan file-file installer sesuai yang kita butuhkan. Bisa file installer OS Linux, Windows XP, Windows 7, Windows 8, dsb. Berikut adalah contoh mengopykan installer OS Windows 7 pada bootable usb.
 Membuat Bootable USB

Setelah semua file dicopykan, maka Bootable USB siap digunakan. Sebagai catatan, tolong diperhatikan untuk menset terlebih dahulu BIOS PC/Laptop yang ingin diinstal ulang, yaitu dengan mengganti priority booting sebagai USB Flash Drive (defaultnya adalah Hardisk).
NB : Kami telah mempraktekannya sendiri dan Alhamdulilah berhasil.
So, Selamat Mencoba…. Good Luck Guys…

Rangkaian Listrik (Dasar Rangkaian Listrik)

Berbicara mengenai Rangkaian Listrik, tentu tidak dapat dilepaskan dari pengertian dari rangkaian itu sendiri. Rangkaian adalah interkoneksi dari sekumpulan elemen atau komponen penyusunnya ditambah dengan rangkaian penghubungnya dimana disusun dengan cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan tertutup. Dengan kata lain, hanya dengan satu lintasan tertutup saja kita dapat menganalisis suatu rangkaian. Sedangkan yang dimaksud dengan satu lintasan tertutup adalah satu lintasan saat kita mulai dari titik yang dimaksud akan kembali lagi ketitik tersebut tanpa terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan yang kita tempuh. Maka dapat dikatakan bahwa Rangkaian Listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup.
rangkaian listrik
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa Rangkaian Listrik merupakan dasar dari teori rangkaian pada teknik elektro yang menjadi dasar atay fundamental bagi ilmu-ilmu lainnya seperti elektronika, sistem daya, sistem computer, putaran mesin, dan teori control.
Elemen atau Komponen yang terkait pada rangkaian listrik dikelompokkan ke dalam elemen atau komponen aktif dan komponen atau elemen pasif. Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energy (contoh sumber arus dan sumber tegangan). Sedangkan elemen pasif merupakan elemen yang tidak dapat menghasilkan energy. Elemen pasif sendiri dapat dikelompokkan menjadi 2, yakni elemen yang hanya dapat menyerap energy (contoh resistor) dan elemen yang dapat menyimpan energy, baik berupa energy medan magnet (inductor) maupun medan listrik (kapasitor).
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikatakan untuk membentuk suatu rangkaian listrik, setidak-tidaknya dibutuhkan 2 elemen, yakni elemen aktif (sumber tegangan maupun sumber arus) dan elemen pasif (R, L, C). Selain itu, kedua elemen ini harus berada dalam suatu rangkaian tertutup.

Dalam mempelajari suatu rangkaian listrik, ada beberapa elemen yang harus kita pelajari terlebih dahulu, yaitu

1. Arus Listrik
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari kata Perancis : intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan netral.
Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negatif Arah arus searah dengan arah muatan positif (arah arus listrik) atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dariInternational System of Units (SI) yang digunakan untuk mengukur muatan listrik.
Simbol : Q = muatan konstan
q = muatan tergantung satuan waktu
muatan 1 elektron = -1,6021 x 10-19 coulomb
1 coulomb = -6,24 x 1018 elektron
Secara matematis, arus listrik dapat didefinisika : i=dq/dt , dengan satuan : Ampere (A)
Arus listrik dapat muncul ketika terdapat beda potensial pada suatu elemen dan arus listrik tersebut mengalir dari potensial tinggi ke rendah.
Macam-macam arus listrik :
a. Arus searah (DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama (hanya punya satu polaritas saja).
b. Arus bolak-balik (AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (mempunyai perida waktu : T dan memiliki 2 polaritas).
AC & DC
2. Tegangan
Tegangan atau sering disebut sebagai beda potensial (voltage) adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke terminal lainnya.
Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan.
Secara matematis –> v = dw/dq
Satuan : Volt (V)
Tegangan merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam rangkaian listrik, baik pada perancangan rangkaian listrik maupun pada analisis rangkaian listrik. Pada tahap perancangan suatu rangkaian listrik, besaran tegangan yang akan digunakan akan mempengaruhi pemilihan komponen yang akan digunakan, demikian juga sebaliknya, antara komponen yang satu dengan yang lain memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan dapat mempengaruhi besaran nilai tegangan yang harus digunakan. Sedangkan pada alanisis rangkaian listrik, dengan mengetahui nilai besaran tegangan kita dapat menganalisis kondisi rangkaian listrik tersebut apakah bekerja dengan baik (sesuai spesifikasi rancangan) atau tidak. Bahkan dengan mengetahui besaran tegangan pada node-node tertentu pada suatu rangkaian listrik kita dapat menganalisa dan mengetahui penyebab rangkaian listrik tidak berfungsi dengan baik.
3. Energi
Energy adalah sesuatu kerja dimana kita memindahkan sesuatu dengan mengeluarkan gaya sebesar satu Newton dengan jarak tempuh atau sesuatu tersebut berpindah dengan selisih jarak satu meter. Pada alam akan berlaku hukum Kekekalan Energi dimana energi sebetulnya tidak dapat dihasilkan dan tidak dapat dihilangkan, energi hanya berpindah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Contohnya pada pembangkit listrik, energi dari air yang bergerak akan berpindah menjadi energi yang menghasilkan energi listrik, energi listrik akan berpindah menjadi energi cahaya jika anergi listrik tersebut melewati suatu lampu, energi cahaya akan berpinda menjadi energi panas jika bola lampu tersebut pemakaiannya lama, demikian seterusnya.
Untuk menyatakan apakah energi dikirim atau diserap tidak hanya polaritas tegangan tetapi arah arus juga berpengaruh.
Elemen/komponen listrik digolongkan menjadi :
a. Menyerap energi
Jika arus positif meninggalkan terminal positif menuju terminal elemen/komponen, atau arus positif menuju terminal positif elemen/komponen tersebut.
b. Mengirim energi
Jika arus positif masuk terminal positif dari terminal elemen/komponen, atau arus positif meninggalkan terminal positif elemen/komponen.
Energi yang diserap/dikirim pada suatu elemen yang bertegangan v dan muatan yang melewatinya Δadalah ΔvΔq
Satuannya : Joule (J)
4. Daya
Daya merupakan rata-rata kerja yang dilakukan. Daya merupakan salah satu elemen yang digunakan terutama pada analisisrangkaian listrik. Secara matematis, Daya –> P=dw/dq = dw/dq x dq/dt = vi
Satuan : Watt (W)

Komponen Dasar Elektronika

Dalam mempelajari elektronika, langkah awal yang harus kita lakukan adalah mempelajari dan mengenal terlebih dahulukomponen dasar elektronika. Dengan lebih mengenal dan mengetahui komponen – komponen dasar elektronika tersebut, maka kita akan dapat lebih mudah mempelajari elektronika dan membangun suatu sistem elektronika yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa jenis komponen dasar elektronika yang sering digunakan adalah resistor, kapasitor, induktor, transistor, dan transformator.

komponen dasar elektronika

Komponen dasar elektronika :

1. Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen dasar elektronika yang berfungsi untuk menghambat (resist) arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup. Kemampuan suatu resistor dalam menghambat suatu arus dinamakan resistansi yang dinyatakan dalam satuan Ohm (). Besarnya resistansi suatu resistor sangat dipengaruhi oleh bahan dan suhu dari resistor tersebut.
Besarnya nilai resistansi suatu resistor dapat kita lihat dari gelang-gelang warna yang terdapat pada badan resistor.

resistor
Jumlah gelang warna pada resistor berbeda-beda, mulai dari 4 gelang warna hingga 6 gelang warna. Semakin banyak gelang warna, maka nilai resistansi resistor semakin akurat (semakin mendekati nilai yang sebenarnya).
Untuk resistor dengan 4 gelang warna, gelang pertama dan kedua menyatakan nilai resistansi resistor, gelang ketiga menyatakan factor pengali, dan gelang keempat menyatakan nilai toleransi. Contoh pembacaan nilai resistansi resistor :
Gelang ke-1      |    Gelang ke-2    |    Gelang ke-3   |   Gelang ke-4
Warna Gelang        Kuning                     Ungu                    Merah                 Perak
Nilai                               4                              7                          100                       10%
Pembacaan : 4700 toleransi 10% atau 4K7 ± 10%
2. Kapasitor
Kapasitor merupakan salah satu komponen dasar elektronika yang sering digunakan. Kapasitor merupakan komponen yang mampu menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan listrik disebut kapasitansi, yang dinyatakan dalam satuan farad (F).
Beberapa fungsi kapasitor :
  • Menyimpan muatan listrik
  • Mengatur frekuensi
  • Sebagai filter
  • Sebagai kopel (penyambung)
Struktur utama suatu kapasitor adalah terdiri dari 2 plat konduktor sejajar yang terpisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Contoh bahan dielektrik yang digunakan dalam suatu kapasitor adalah udara vakum, keramik, kaca, dsb.
kapasitor
Berbeda halnya dengan resistor yang dalam pemasangannya bisa dibolak-balik, pemasangan kaki kapasitor tidak boleh sembarangan. Hal ini dikarenakan kaki kapasitor ada yang bermuatan positif dan ada yang bermuatan negatif. Salah menempatkan kaki kapasitor dalam suatu rangkaian elektronika dapat mengakibatkan kapasitor tersebut menggelembung atau bahkan meledak. Penggunaan kapasitor dengan tegangan break yang lebih kecil dari tegangan kerja pada rangkaian juga dapat mengakibatkan kapasitor tersebut meledak.
Informasi mengenai kapasitansi, tegangan break, serta kaki muatan negative dapat diperoleh dari tulisan/lambang di badan kapasitor. Jika terdapat tulisan 100uF/16V, berarti kapasitor tersebut memiliki nilai kapasitansi 100uF dan tegangan break 16V. Sedangkan jika pada salah satu pangkal kaki kapasitor (di bagian badan kapasitor) terdapat tanda stri[ (‘ – ‘), berarti kaki tersebut bermuatan negative, sedangkan kaki satunya lagi bermuatan positif.
3. Induktor
Induktor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan sebagai beban induktif. Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dalam satuan Henry. 1 Henry= 1000 mH (miliHenry). Induktor yang ideal terdiri dari kawat yang dililit, tanpa adanya nilai resistansi. Sifat-sifat elektrik dari sebuah induktor ditentukan oleh panjangnya induktor, diameter induktor, jumlah lilitan dan bahan yang mengelilinginya. Induktor dapat disamakan dengan kondensator, karena induktor dapat dipakai sebagai penampung energi listrik.
induktor
Di dalam induktor disimpan energi, bila ada arus yang mengalir melalui induktor itu. Energi itu disimpan dalam bentuk medan magnit. Bila arusnya bertambah, banyaknya energi yang disimpan meningkat pula. Bila arusnya berkurang, maka induktor itu mengeluarkan energi.
4. Transistor
Transistor merupakan salah satu komponen dasar elektronika yang pada prinsipnya, suatu transistor terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar transistor dapat bekerja, kepada kaki¬kakinya harus diberikan tegangan, tegangan ini dinamakan bias voltage. Basis¬emitor diberikan forward voltage, sedangkan basis¬kolektor diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah bahwa antara kolektor dan emitor akan ada arus (transistor akan menghantar) bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin besar penghatarannya.
Transistor
Berbagai bentuk transistor yang terjual di pasaran, bahan selubung kemasannya juga ada berbagai macam misalnya selubung logam, keramik dan ada yang berselubung polyester. Transistor pada umumnya mempunyai tiga kaki, kaki pertama disebut basis, kaki berikutnya dinamakan kolektor dan kaki yang ketiga disebut emitor.
Suatu arus listrik yang kecil pada basis akan menimbulkan arus yang jauh lebih besar diantara kolektor dan emitornya, maka dari itu transistor digunakan untuk memperkuat arus (amplifier).
Terdapat dua jenis transistor ialah jenis NPN dan jenis PNP. Pada transistor jenis NPN tegangan basis dan kolektornya positif terhadap emitor, sedangkan pada transistor PNP tegangan basis dan kolektornya negatif terhadap tegangan emitor.
Transistor dapat dipergunakan antara lain untuk:
  • 1.Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
  • 2.Sebagai penyearah
  • 3.Sebagai mixer
  • 4.Sebagai osilator
  • 5.Sebagai switch
Diantara semua komponen dasar elektronika, komponen inilah yang merupakan komponen dasar elektronika penyusun IC (komponen dasar elektronika yang lebih kompleks/terintegrasi).
5. Transformator (trafo)
Transformator (trafo) ialah komponen dasar elektronika yang berfungsi memindahkan tenaga (daya) listrik dari input ke output atau dari sisi primer ke sisi sekunder. Pemindahan daya listrik dari primer ke sekunder disertai dengan perubahan tegangan baik naik maupun turun.
Trafo (transformer)
Ada dua jenis trafo yaitu trafo penaik tegangan (stepup transformer) dan trafo penurun tegangan (stepdown transformer). Jika tegangan primer lebih kecil dari tegangan sekunder, maka dinamakan trafo stepup. Tetapi jika tegangan primer lebih besar dari tegangan sekunder, maka dinamakan trafo stepdown.
Pada setiap trafo mempunyai input yang dinamai gulungan primer dan output yang dinamai gulungan sekunder. Trafo mempunyai inti besi untuk frekuensi rendah dan inti ferrit untuk frekuensi tinggi atau ada juga yang tidak mempunyai inti (intinya udara).
 Demikian uraian singkat mengenai komponen dasar elektronika, semoga bermanfaat.

Incoming search terms:

  • komponen elektronika
  • komponen elektronik
  • gambar komponen elektronika
  • tehnik dasar kapasitor
  • komponen-komponen elektronik
  • teknik dasar elektronika
  • jenis trafo
  • komponen penyusun transformator
  • komponen elektro
  • komponen dalam elektronika

MEMBACA DAN MENGIDENTIFIKASIKAN KOMPONEN CAPASITOR

Kondensator/Kapasitor adalah komponen pasif, notasinya dituliskan dengan huruf C berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalan bentuk muatan listrik banyaknya muatan listrik per detik dalam satuan Qoulomb (Q). Kemampuan Kondensator/Kapasitor dalam menyimpan muatan disebut kapasitansi yang satuannya adalah Farad (F), 1 Farad = 1.000.000 m F baca (mikro farad), 1  m F = 1.000 nF baca (nano Farad) dan 1 nF = 1.000 pF baca (piko Farad).

Pada perinsipnya Kondensator/Kapasitor terdiri dari dua keping konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat yang disebut bahan dielektrik, fungsi zat dielektrik adalah untuk memperbesar kapasitansi Kondensator/Kapasitor diantaranya adalah : keramik; kertas; kaca; mika; polyister dan elektrolit tertentu.

Disamping memiliki nilai kapasitas menyimpan muatan listrik Kondensator/Kapasitor juga memiliki batas tegangan kerja (working Voltage) maksimum yang dicantumkan nilainya pada komponen.

Tegangan kerja Kondensator/Kapasitor AC untuk non polar : 25 Volt; 50 Volt; 100 Volt; 250 Volt 500 Volt, ...


Tegangan kerja DC untuk polar : 10 Volt; 16 Volt; 25 Volt; 35 Volt; 50 Volt; 100 Volt; 250 Volt ...